Tips Melaksanakan Haji Serta Umrah Saat Haid, Wanita Wajib Tahu!

Kategori : Umrah, Haji, Tips, Ditulis pada : 20 September 2022, 14:41:09

Wanita dikaruniai fitrah yang berbeda dengan laki-laki, salah satunya adalah harus mengalami yang disebut menstruasi atau haid setiap bulannya. Banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh wanita ketika masa haid terutama dalam hal ibadah, karena salah satu syarat mengerjakan ibadah yaitu suci dari hadas serta najis. Sedangkan darah haid termasuk hadas besar, sehingga aktivitas ibadah dapat dilakukan saat seseorang sudah bersuci (thaharah).

64.jpg

Photo by Maria Teneva on Unsplash

Jadi, bagaimanakah jika seorang wanita yang tengah menunaikan ibadah haji atau umrah kemudian ia mengalami haid? Apakah hajinya sah, dan bagaimana cara mengatasinya? Mungkin sebagian dari kita belum memahami ilmu dan informasi yang lengkap tentang hal ini. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara menghadapi situasi seseorang yang haid saat melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Agar ibadah haji dan umrah semakin maksimal, yuk simak informasinya sampai akhir!

Bolehkah Melaksanakan Rangkaian Ibadah Haji dan Umrah Ketika Haid?

Ketika menunaikan ibadah haji maupun umrah, ada ritual ibadah yang tak boleh dikerjakan yaitu thawaf. Hal ini didasarkan pada hadits, dari Aisyah ia berkata, Nabi SAW telah bersabda,

“ Lakukan apa saja yang dilakukan oleh orang yang melaksanakan ibadah haji kecuali thawaf di tanah suci hingga engkau suci.” (HR. Muslim)

Dalam hadits Nabi yang lain menyebutkan, “Thawaf mengelilingi Ka’bah adalah shalat. Oleh sebab itu jangan banyak bicara di dalamnya.”

Dari hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa thawaf yang merupakan salah satu rukun haji dan umrah, bentuk ibadahnya serupa dengan shalat, yang syarat sahnya harus dalam keadaan suci atau bebas dari hadas kecil maupun hadas besar. Sedangkan haid termasuk ke dalam hadas besar, sehingga harus menunggu suci untuk bisa mengerjakan thawaf.

Dalam hadits dari Aisyah yang lain, bunda Aisyah menceritakan pengalamannya ketika perjalanan beribadah haji bersama Rasulullah, kemudian ia mengalami haid. 

“Aku ikut dalam haji wada’ bersama Rasulullah SAW, ketika tiba di Makkah, aku mengalami haid sehingga tak bisa melakukan thawaf di Ka’bah dan tidak mengerjakan rukun sa’i. Akupun menceritakan hal ini pada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, ‘Lepas gelunganmu, bersisirlah serta berniatlah ihram untuk berhaji’.” (HR. Bukhari)

65.jpg

Photo by Muhammad Faiz Zulkeflee on Unsplash

Jadi, yang diharamkan untuk dikerjakan saat wanita haid hanyalah rukun thawaf. Sedangkan bentuk ibadah yang lain seperti sa’i, wukuf di Arafah, bermalam di Mina dan Musdalifah tetap boleh dikerjakan.

Ada beberapa pendapat tentang pelaksanaan haji seorang perempuan ketika sedang haid, terutama dalam hal thawaf tersebut. Menurut madzhab Syafii, seorang perempuan yang sedang haid boleh mengerjakan rangkaian ibadah haji kecuali thawaf, dan harus menunggu hingga kondisi suci baru melakukan thawaf.

Berbeda menurut madzhab Hanafi yang berpendapat bahwa mengerjakan thawaf harus dalam keadaan suci. Maka, apabila seorang wanita yang tengah haid melakukan thawaf, maka thawafnya sah namun harus membayar dam atau denda. Landasannya adalah firman Allah, “Hendaknya mereka mengerjakan thawaf di sekitar Ka’bah.” (QS. Al-Hajj: 9)

Pendapat lainnya, jika seorang wanita melaksanakan haji kemudian ditengah-tengah haid, maka thawafnya boleh diwakilkan kepada orang yang telah melakukan thawaf. Pendapat terakhir, boleh dengan minum obat yang bisa mencegah atau menghentikan haid untuk sementara waktu. Kemudian ia bersuci dan melanjutkan thawaf.

Hal yang Wajib Dilakukan Agar Ibadah Haji dan Umrah Tetap Berjalan Lancar Ketika Haid

Nah, supaya ibadah haji Anda berjalan dengan lancar, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut tipsnya:

-Seorang wanita yang mengalami haid ketika haji, mencoba untuk menerima dengan keikhlasan ketentuan Allah yang terjadi. Menyadari benar bahwa hal tersebut merupakan ketentuan dari Allah, serta berusaha untuk menahan diri dari larangan saat haid sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah.

-Memperbanyak dzikir kepada Allah, melaksanakan bentuk ibadah lain yang termasuk rangkaian ibadah haji yang tidak dilarang dengan sungguh-sungguh contohnya sai, wukuf, mabit dan seterusnya.

- Apabila memilih opsi untuk mengkonsumsi obat pencegah haid, pastikan darah menstruasi benar-benar berhenti serta Anda dalam keadaan suci.

-Adapun yang membolehkan untuk tetap melaksanakan thawaf ketika haid, pastikan untuk membersihkan diri lalu memakai pembalut yang aman supaya darahnya tidak tercecer dan mengenai masjid.

Nah, itu dia beberapa perkara terkait pelaksanaan haji serta umrah ketika haid. Semoga dapat menambah ilmu dan informasi kepada Anda ketika mengalami hal tersebut saat menunaikan haji atau umrah.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id